Bertentangan dengan anggapan umum, Kencan Facebook bukan hanya untuk generasi boomer. Platform ini diam-diam menjangkau 21 juta pengguna pada bulan November 2023, melampaui popularitas Engsel, dan bahkan mendapatkan daya tarik di kalangan demografi muda. Peningkatan ini mengejutkan mengingat menurunnya penggunaan Facebook secara keseluruhan di kalangan remaja (32% saat ini menggunakannya, turun dari 71% pada tahun 2015). Namun, pengguna aktif harian berusia 18–29 tahun telah meningkat sebesar 24% pada tahun 2024, hal ini menunjukkan adanya daya tarik tersembunyi.
Mengapa Kencan Facebook Bekerja Berbeda
Kencan Facebook bukanlah aplikasi mandiri; itu terintegrasi ke dalam platform utama Facebook, mirip dengan Marketplace atau Grup. Hal ini menghilangkan hambatan masuk karena tidak bergantung pada model berlangganan seperti Bumble atau Tinder. Pengguna seperti Olivia Nwokoma menghargai hal ini, dengan menyatakan bahwa “ini tidak memblokir fitur-fitur yang lebih baik di balik paywall.”
Efisiensi platform semakin ditingkatkan dengan integrasi kecerdasan buatan (AI) yang agresif. Tidak seperti kompetitor, Facebook Dating memiliki asisten kencan AI tercanggih, yang berfungsi seperti chatbot bergaya ChatGPT. Pengguna dapat memasukkan kriteria tertentu (“menemukan seseorang yang menyukai festival musik dan makanan Brooklyn”) dan menerima kecocokan yang disesuaikan. Perusahaan sedang bersiap untuk meluncurkan “Vibe Check”, sebuah kuesioner mingguan untuk pasangan yang sangat dipersonalisasi, bersama dengan rekomendasi yang dipilih oleh AI seperti “Meet Cute.”
Kasus Penggunaan Sebenarnya Selain Romantis
Meskipun Kencan Facebook bertujuan untuk koneksi asli, banyak pengguna menggunakan kembali platform tersebut untuk tujuan lain. Cyrus Yongbanthom, seorang guru dan musisi, menggunakannya untuk mempromosikan musiknya, sementara yang lain (khususnya “e-girls”) memanfaatkannya untuk promosi streaming. Perilaku oportunistik ini menyoroti penggunaan platform yang tidak disengaja, dengan TikTok berisi ulasan, cerita penipuan (termasuk kasus penipuan senilai $4.000 baru-baru ini), dan testimonial.
Meta telah secara proaktif menghapus lebih dari 400.000 akun palsu, sebagian besar dari negara-negara Afrika Barat yang menyamar sebagai personel militer atau pengusaha. Terlepas dari langkah-langkah ini, pengguna seperti Ethan Sanders mengakui kebijakan “geser ke kiri, jangan pernah melihat lagi” membuat frustrasi, meskipun dia memuji platform tersebut karena membantunya bertemu dengan pacar terakhirnya.
Tantangan Persepsi dan Pertumbuhan di Masa Depan
Rintangan terbesar bagi Facebook Dating adalah reputasinya yang sudah ketinggalan jaman. Banyak yang mengaitkannya dengan demografi lama, seperti eHarmony atau Match.com. Namun, persepsi ini tidak akurat, sebagaimana dibuktikan oleh keterkejutan Nwokoma saat menemukan banyak pria lajang.
Strategi Facebook adalah tumbuh secara organik, menghindari pemasaran yang agresif hingga saat ini. Perusahaan merencanakan kampanye besar pertamanya pada tahun 2026, dimulai di Austin dan Dallas. Meskipun memiliki sumber daya yang sangat besar (valuasi $1,5 triliun), Meta tidak memprioritaskan keuntungan langsung, melainkan berfokus pada fitur berbasis AI yang benar-benar membantu pengguna.
Pada akhirnya, kesuksesan Facebook Dating bergantung pada mengatasi beban budayanya. Platform ini memiliki potensi untuk merevitalisasi kencan online, namun harus membuktikan bahwa ini lebih dari sekedar tempat di mana “orang-orang sudah muak dengan keinginan inti manusia untuk menemukan koneksi yang dimonetisasi.”





























