Tiga senator AS meluncurkan penyelidikan apakah pesatnya pertumbuhan pusat data kecerdasan buatan (AI) menyebabkan biaya listrik perumahan melonjak di seluruh negeri. Penyelidikan ini menargetkan perusahaan-perusahaan teknologi besar termasuk Google, Microsoft, Amazon, dan Meta, serta CoreWeave dan Digital Realty, menuntut transparansi mengenai dampak konsumsi energi mereka terhadap konsumen sehari-hari.
Meningkatnya Permintaan Tenaga Listrik
Inti masalahnya sederhana: pelatihan dan pengoperasian AI memerlukan listrik dalam jumlah besar. Saat perusahaan berlomba untuk memperluas kemampuan AI, mereka membangun pusat data yang lebih besar dan lebih haus daya. Perusahaan utilitas merespons hal ini dengan menginvestasikan miliar dolar dalam peningkatan jaringan listrik untuk memenuhi permintaan ini. Namun, biaya-biaya ini biasanya ditanggung oleh semua pelanggan listrik – yang berarti pemilik rumah dan dunia usaha sama-sama menanggung beban untuk mendukung ekspansi industri teknologi.
Hal ini bukan hanya masalah biaya: jika permintaan menurun, konsumen harus menanggung biaya infrastruktur yang dibangun untuk memenuhi lonjakan permintaan yang tidak pernah terwujud sepenuhnya.
Kekhawatiran dari Anggota Parlemen
Senator Elizabeth Warren, Chris Van Hollen, dan Richard Blumenthal menyatakan keprihatinannya melalui surat kepada perusahaan-perusahaan tersebut, dan menyoroti bahwa masyarakat yang berada di dekat pusat data besar telah mengalami lonjakan tagihan listrik. Mereka mencari klarifikasi apakah perusahaan-perusahaan teknologi mampu menanggung biaya energi mereka secara memadai, atau apakah masyarakat Amerika biasa mensubsidi operasi mereka.
“Kami menulis laporan ini sehubungan dengan adanya laporan yang mengkhawatirkan bahwa perusahaan-perusahaan teknologi membebankan biaya pembangunan dan pengoperasian pusat data mereka kepada masyarakat Amerika karena penggunaan energi pusat data AI telah menyebabkan tagihan listrik perumahan meroket di komunitas sekitar.” — Senator Warren, Van Hollen, dan Blumenthal
Respon Industri dan Implikasinya di Masa Depan
Meskipun beberapa perusahaan mengklaim berkomitmen terhadap kontribusi energi yang adil, namun dalam praktiknya belum ada kesepakatan mengenai arti komitmen tersebut. Digital Realty menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan para pejabat, namun beberapa perusahaan belum memberikan komentar.
Investigasi ini penting karena menimbulkan pertanyaan yang lebih luas tentang keberlanjutan pertumbuhan AI dalam jangka panjang. Jika industri ini tidak mengatasi jejak energi dan distribusi biayanya, kemungkinan besar akan terjadi reaksi negatif dari masyarakat dan intervensi peraturan. Masalah ini menggarisbawahi perlunya kebijakan yang jelas untuk memastikan manfaat AI tidak merugikan konsumen.
Penyelidikan para senator memberikan preseden yang jelas: perusahaan teknologi akan menghadapi pengawasan yang lebih ketat atas penggunaan energi mereka, sehingga memaksa mereka untuk membenarkan dampaknya terhadap sumber daya publik.





























