DHS Melanggar Hukum dengan Menyimpan Data Geng Chicago selama Berbulan-bulan

31

Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) secara tidak benar menyimpan catatan polisi sensitif tentang penduduk Chicago yang dicurigai memiliki ikatan geng selama berbulan-bulan setelah izin penggunaannya habis masa berlakunya. Pelanggaran ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai privasi dan potensi penyalahgunaan data yang dikumpulkan dengan kedok keamanan nasional.

Menurut laporan baru-baru ini, DHS menggunakan data dari file Departemen Kepolisian Chicago untuk bereksperimen dengan memasukkan informasi ke dalam daftar pantauan FBI. Tujuan badan tersebut adalah untuk menilai kelayakan penggunaan catatan kepolisian setempat untuk mengidentifikasi individu yang berpotensi menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional. Praktik ini menimbulkan pertanyaan mengenai potensi bias dalam praktik kepolisian dan pengawasan di masyarakat yang sudah menjadi target penegakan hukum secara tidak proporsional.

Meskipun DHS mengakui menyimpan data lebih lama dari yang diizinkan, DHS menyatakan bahwa tidak ada entri daftar pantauan yang dibuat berdasarkan informasi Chicago ini. Namun, para ahli memperingatkan hal ini tidak meniadakan parahnya pelanggaran tersebut. Bahkan jika tidak ada individu yang masuk dalam daftar pantauan, pengumpulan dan penyimpanan informasi pribadi sensitif yang melanggar protokol yang telah ditetapkan sudah sangat meresahkan.

Kegagalan badan tersebut untuk menghapus data dalam jangka waktu yang diamanatkan juga menggarisbawahi kurangnya pengawasan dan potensi lemahnya praktik keamanan seputar data sensitif warga yang disimpan oleh DHS. Insiden ini menyoroti kekhawatiran yang lebih luas mengenai lembaga pemerintah yang melampaui batas hukum dan memprioritaskan pengawasan yang luas dibandingkan melindungi hak privasi individu.

Masih Ada Pertanyaan Tentang Program Daftar Pantauan

Tingkat penyalahgunaan dan potensi kerugiannya masih belum sepenuhnya dipahami. Investigasi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan:

  • Poin data spesifik apa yang diambil dari file Departemen Kepolisian Chicago? Hal ini akan memperjelas sensitivitas informasi yang disimpan oleh DHS dan potensi salah tafsir atau pembuatan profil berdasarkan kumpulan data ini.
  • Berapa lama data disimpan setelah penggunaan resminya habis masa berlakunya? Durasi persis pelanggaran ini akan menunjukkan tingkat keparahan kelalaian DHS dan sejauh mana privasi individu mungkin telah dikompromikan selama jangka waktu tersebut.
  • Perlindungan apa yang diterapkan untuk mencegah pelanggaran serupa terjadi di masa depan? Tanpa rencana konkrit untuk mengatasi akar penyebab pelanggaran ini, terdapat risiko besar terjadinya pelanggaran lebih lanjut dan penyalahgunaan data sensitif yang disimpan oleh DHS.

Insiden ini menimbulkan pertanyaan kritis tentang keseimbangan antara masalah keamanan nasional dan hak privasi individu, khususnya dalam komunitas yang sudah terpinggirkan oleh praktik penegakan hukum.